1

Laporan Tahunan Universitit Gadjah Mada Tahun Pengadjaran 1951/1952 yang disampaikan oleh Prof. Dr.M. Sardjito dalam rapat senat terbuka di Sitinggil.

(Kode arsip: AS1/OA.LR.02/1. Sumber: Khazanah Arsip UGM)

Laporan Tahunan Universitit Gadjah Mada Tahun Pengadjaran 1951/1952 yang disampaikan oleh Prof. Dr.M. Sardjito dalam rapat senat terbuka di Sitinggil.

(Kode arsip: AS1/OA.LR.02/1. Sumber: Khazanah Arsip UGM)

Halaman 13, paragraf 5 Laporan Tahunan Universitit Gadjah Mada Tahun Pengadjaran 1951/1952 yang disampaikan oleh Prof. Dr.M. Sardjito dalam rapat senat terbuka di Sitinggil.

(Kode arsip: AS1/OA.LR.02/1. Sumber: Khazanah Arsip UGM.)

"Pada tanggal 19 Desember 1949 oleh Pemerintah R.I didirikan Universitas Gadjah Mada, gabungan atas Fakultas-Fakultas Sastera, Hukum, Teknik, Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Farmasi, Pertanian dan Kedokteran Hewan. . Ditetapkan adanya Senat Universitas Gadjah Mada dengan anggota Prof. Ir. Wreksodhiningrat, Prof. Mr. Djokosoetono, Prof. Dr. Prijono, Prof. Mr. Seonarjo Kolopaking, Prof. Ir Johannes, Prof. Mr. Pringgodingdo, Prof. Soetopo, Prof. Mr. Wirjono Prodjodikoro, Prof. Dr. Aboetari, Drs. Soeparwi, Ir. Harjono, Prof. Mr. Drs. Notonegoro(Sekretaris) dan Prof. Dr. Sardjito (Ketua). Sedangkan Dewan Kurator terdiri dari Sri Paduka Pakualam (Ketua), tuan Soetardjo Kartodihadikoesoemo (wakil ketua), beranggotakan Dr. Kodijat, tn. Ki Hadjar Dewantoro, Prof. Ir. Wreksodhiningrat, Mr. Hadi, Ir. Goenoeng Iskandar, tn. Notojoedo, Sekretaris Mr. Poesponagoro, ditambah oleh Sri Paduka Kajeng Sultan (Ketua Kehormatan), Mr. Poerwokoesoemo, tuan Samadikun, dan tuan Moetadjab sebagai anggota (Laporan Tahunan Rektor (LTR), 19/09/1952:11)"

Laporan Tahunan Universitit Gadjah Mada Tahun Pengadjaran 1952/1953 yang disampaikan oleh Prof. Dr.M. Sardjito dalam rapat senat terbuka di Sitinggil pada 19 September 1953.

(Kode arsip: AS1/OA.LR.02/2. Sumber: Khazanah Arsip UGM.)

Halaman 5, paragraf 2-6 Laporan Tahunan Universitit Gadjah Mada Tahun Pengadjaran 1952/1953 yang disampaikan oleh Prof. Dr.M. Sardjito dalam rapat senat terbuka di Sitinggil pada 19 September 1953.

(Kode arsip: AS1/OA.LR.02/2. Sumber: Khazanah Arsip UGM.)

"Rektor Prof Sardjito mengemukakan kesulitan yang dihadapi UGM, yakni kurangnya tenaga pengajar dan fasilitas ruang kuliah yang belum tercukupi, sehingga mahasiswa berjejal-berjejal untuk mendapatkan tempat, lebih awal datang untuk duduk di depan, dan terbatas suara dosen saat mengajar. Sedangkan praktikum terpaksa bergilir sehingga jadwal praktikum baru berakhir pada pukul 11 malam. (LTR, 19/9/1953: 5)"

Halaman 14, paragraf 4 Laporan Tahunan Universitit Gadjah Mada Tahun Pengadjaran 1951/1952 yang disampaikan oleh Prof. Dr.M. Sardjito dalam rapat senat terbuka di Sitinggil.

(Kode: AS1/OA.LR.02/1. Sumber arsip: Khazanah Arsip UGM)

"Usai mendengar laporan Rektor UGM pada acara Dies UGM tersebut, Wapres Moh Hatta mengundang Dewan Kurator dan Pengurus Senat untuk mencari jalan guna mengatasi kesulitan yang dihadapi UGM. Hasilnya, dalam pertemuan tersebut diputuskan UGM sebaiknya mencari tanah dan mendirikan gedung-gedung di utara kota Yogyakarta. (LTR, 19/9/1952: 14). Dan Pada tanggal 30 Desember 1950, Wapres Mohammad Hatta mengirim surat kepada Rektor UGM yang isinya: UGM akan memperoleh uang Rp.15.000.000,- (Lima Belas Juta Rupiah) dibagi dalam dua tahun, untuk pembelian tanah dan persiapan pembangunan gedung-gedung. (LTR, 19/9/1952: 14)"