
“Verba volant, scripta manent.” Begitulah ungkapan latin yang sempat dikutip oleh Bapak Waluyo, S.S., M.Hum. selaku Sekretaris Program Studi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi sebagai perwakilan dari Ibu Fatmawati Djafri, S.S., M.A., Ph.D. selaku Ex Officio Ketua Program Studi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi dalam mengisi sambutan Seminar Kearsipan Kertas UGM 2025 “Pendokumentasian Perjuangan Perempuan melalui Aktivisme di Era Digital” lalu (09/11). Ungkapan latin yang bermakna bahwa segala hal yang diucapkan akan lenyap dan yang ditulis akan permanen tersebut seolah merupakan ajakan kepada manusia untuk selalu melakukan kegiatan pendokumentasian dan pengarsipan agar ingatan mereka tetap terjaga. Hal ini selaras pula dengan topik bahasan pada seminar tersebut yang mana diadakan dalam rangkaian Pameran Arsip Kertas UGM 2025. Adapun dalam pelaksanaannya Seminar Kearsipan Kertas UGM 2025 dilaksanakan secara hybrid sehingga peserta dapat bergabung baik secara online maupun offline guna memperluas cakupan audiens.
Bapak Waluyo, S.S., M.Hum. dalam sambutannya juga menyebutkan bahwa Program Studi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi (PARI) mendukung kegiatan Pameran Arsip Kertas UGM 2025 ini yang mana merupakan rangkaian dari kegiatan kearsipan dengan penyelenggara dari Program Studi PARI. Pameran Arsip Kertas UGM sendiri merupakan agenda tahunan yang mana sekaligus menjadi icon dari kegiatan Program Studi PARI. Harapannya, tema yang diangkat tahun ini yakni mengenai Perempuan dan Demokrasi tidak hanya berhenti pada proses yang dilaksanakan, akan tetapi dapat berlanjut pada penelitian atau lebih jauh diangkat pada proyek akhir mahasiswa untuk kedepannya.

Dengan dipandu oleh moderator yang kompeten yaitu Ibu Liliyana Mulya, S.S., M.A. sebagai Dosen D4 Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi serta menghadirkan narasumber dari ahli di bidangnya yakni Ibu Dr. Mutiah Amini, M.Hum. sebagai Dosen Program Studi Sejarah Fakultas Ilmu Budaya UGM yang gencar melakukan penelitian terkait perempuan serta Kak Venessa Theonia sebagai Aktivis dari Ruang Arsip Sejarah Perempuan (RUAS) Indonesia yang juga menorehkan beragam prestasi, seminar ini secara garis besar membahas perihal posisi dan peran perempuan dalam sejarah serta bagaimana konstruksi sosial dan ruang publik (termasuk ruang digital) memengaruhi cara perempuan dipandang, didengar, dan didokumentasikan. Topik-topik bahasan seminar tersebut mencakup isu perempuan yang jarang timbul di sejarah umum, penempatan perempuan dalam sejarah, bias gender dalam arsip, hambatan ruang publik bagi perempuan seperti cyber bullying, pengaruh kolonialisme dalam struktur patriarki, hingga eksistensi arsip maupun pendokumentasian terkait perempuan khususnya di era digital.

Seminar ini dihadiri oleh Bapak Irfan Rizky Darajat, S.I.P., M.A. selaku PIC Pameran Kertas 2025, jajaran dosen Program Studi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi, serta para peserta seminar yang antusias menyambut dan mengikuti acara ini hingga selesai.

Dalam rangkaiannya terdapat sesi tanya jawab antara narasumber dan peserta yang mana turut dipandu pula oleh moderator sehingga dapat berjalan dengan lancar hingga acara seminar berakhir. Kemudian, setelah sesi dokumentasi peserta seminar yang berkenan diarahkan menuju pameran untuk kemudian melakukan tur pameran arsip bersama-sama. Para peserta yang mengikuti tur pameran nampak antusias mendengar penjelasan dari tour guide pameran pada tiap storyline dan mengamati dengan saksama setiap koleksi arsip yang ada.

Dengan diadakannya rangkaian seminar ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesetaraan gender serta pendokumentasian dan juga pengarsipan perjuangan perempuan khususnya yang ada di lingkup Indonesia.
Kontributor: Amalina Az Zahra